Tentang Kami

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser

Selamat datang di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sebuah keajaiban alam yang terletak di ujung barat Indonesia, membentang di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. TNGL bukan sekadar taman nasional, tetapi juga salah satu benteng terakhir keanekaragaman hayati dunia, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra. Dengan luas sekitar 830.268,95 hektare, kawasan ini menawarkan keindahan alam yang memukau, ekosistem yang kaya, serta peran vital dalam pelestarian flora dan fauna langka.

Tugas dan Program Kami

Divisi Konservasi

Divisi Konservasi

Bertanggung jawab atas patroli hutan, pemantauan satwa liar, dan rehabilitasi habitat.

Divisi Ekowisata

Divisi Ekowisata

Mengelola destinasi wisata seperti Bukit Lawang, Tangkahan, dan Sungai Alas, serta melatih pemandu wisata lokal.

Penelitian dan Edukasi

Penelitian dan Edukasi

Menyokong penelitian ilmiah dan kampanye kesadaran lingkungan.

Kerja Sama Masyarakat

Kerja Sama Masyarakat

Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat lokal melalui program konservasi berbasis komunitas.

Sekilas tentang Taman Nasional Gunung Leuser

Sekilas tentang Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser dinamakan berdasarkan Gunung Leuser, puncak tertinggi di kawasan ini dengan ketinggian mencapai 3.404 meter di atas permukaan laut. TNGL mencakup berbagai ekosistem, mulai dari hutan hujan tropis dataran rendah, rawa gambut, hingga hutan pegunungan yang diselimuti kabut. Kawasan ini melintasi beberapa kabupaten di Aceh (seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Aceh Selatan) serta Sumatera Utara (seperti Langkat, Karo, dan Dairi). Keberagaman topografi, dari pantai hingga pegunungan, menjadikan TNGL sebagai rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna.


Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

TNGL adalah surga bagi pecinta alam dan peneliti. Kawasan ini menjadi habitat bagi sekitar 4.000 spesies tumbuhan, lebih dari 84 spesies mamalia, dan sekitar 380 spesies burung. Beberapa spesies ikonik yang dilindungi di sini meliputi:

  • Orangutan Sumatera: Salah satu primata yang terancam punah, TNGL adalah salah satu tempat terakhir di dunia tempat mereka hidup bebas di alam liar.

  • Harimau Sumatera, Badak Sumatera, dan Gajah Sumatera: Spesies langka yang menjadi simbol pentingnya konservasi di TNGL.

  • Flora Langka: Termasuk bunga raksasa Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum (bunga bangkai), yang menambah keunikan ekosistem taman ini.

Selain itu, TNGL juga mendukung berbagai spesies burung seperti burung enggang dan rangkong, serta reptil dan amfibi yang memperkaya keanekaragaman hayati kawasan ini.


Sejarah dan Konservasi

Sejarah TNGL dimulai sejak era kolonial Belanda, ketika pada tahun 1920-an, FC Van Heurn, seorang ahli geologi Belanda, mengusulkan kawasan ini sebagai area konservasi, yang kemudian dikenal sebagai Leuser Natuurreservaat. Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan TNGL sebagai taman nasional melalui SK Menteri Pertanian. Pada tahun 2004, TNGL diakui sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO bersama Taman Nasional Kerinci Seblat dan Bukit Barisan Selatan, menegaskan peran pentingnya dalam konservasi global.

Misi utama kami adalah melindungi keanekaragaman hayati, menjaga ekosistem hutan hujan tropis, dan menyediakan air bersih bagi sekitar empat juta masyarakat di Aceh dan Sumatera Utara. Kami juga berkomitmen untuk mendukung penelitian ilmiah dan edukasi lingkungan demi keberlanjutan kawasan ini.